Cina Muslim dan Runtuhnya Republik Bisnis

Belanda menuduh Tionghoa memeluk Islam untuk menghindari pajak dan memperoleh akses berdagang lebih luas. Sedemikian banyak kisah tentang keterlibatan Muslim Tionghoa dalam penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, tapi mereka tidak pernah bisa melepaskan statusnya sebagai minoritas di dalam minoritas.
Muslim Tionghoa berhasil menerjemahkan Al-Quran dalam bahasa Mandarin pada abad 17, namun karya itu sempat lenyap selama dua abad. Muslim Tionghoa pernah mendirikan partai, tapi siapa sudi melacak dan mencatat sejarahnya. Terdapat asumsi, Muslim Tionghoa di era kolonial menganut mazhab Hanafi dan tidak mengenal tiga mazhab lainnya : Hambali, Maliki, dan Syafi'i. Mereka juga tidak mengenal istilah Sunni dan Syiah.

Liu Asheng terus berkuasa di bawah pengaruh Belanda. Ia meninggal pada tahun 1884. Beberapa hari setelah kematiannya, tentara Belanda memasuki Mandor. Sejarah Republik Lanfang pun berakhir. Namun seorang sejarawan menyebutkan, Republik Lanfang di Kalimantan Barat tidak benar-benar musnah setelah orang terakhir mereka meninggalkan pulau itu. Gagasannya dibawa masyarakat Hakka yang lari ke Medan, diwariskan sampai Singapura. Salah satu keturunan mereka; Lee Kuan Yew, mendirikan Republik Lanfang kedua bernama Singapura.

Mereka tak bisa menerima Vihara melainkan menginginkan Lithang. Mereka merindukannya selama 32 tahun. Masyarakat Cina Benteng, sebagai wujud bakti kepada leluhur, menolak mendatangi vihara. Ia tidak bisa menerima Lithang, atau klenteng, yang notabene rumah ibadah Khonghucu tiba-tiba menjadi vihara, dengan patung Buddha di dalamnya. Saat masyarakat Cina Benteng Panongan berniat membuat Lithang, Ari Novi, Camat Panongan tak segan membantu. Ia sangat merasakan betapa menderitanya sekelompok pemeluk agama hidup tanpa tempat ibadah selama 32 tahun atau selama pemerintahan Orde Baru. Tindakan itu membuatnya sempat dikecam sebagai camat kafir.

Penulis                          Teguh Setiawan
Penerbit                        Republika
Tahun Terbit                 Juli 2012
ISBN                             978-602-7595-11-8
Jumlah Halaman            viii + 261 halaman
Ukuran                         13,5 cm x 20,5 cm
Harga                           Rp 50.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar